Sabtu, 31 Maret 2012

.. the big you, and the small i ..





Cerita random..
Malang rasanya sudah seperti kampung halaman sendiri, dimana 4 tahun yg lalu sy datang dengan pengharapan untuk mewujudkan impian dan kehidupan yang cemerlang. Tanpa sy sadari, Malang sudah benar2 ada dalam bagian hidup sy yg paling penting. Sy ingin sekali bekerja di Malang, sebenarnya emang bekerja di Malang.. tapi kebetulan penempatan sy untuk setahun ke depan di probolinggo. Tapi tetap saja, harus tinggal diluar Malang rasanya sedikit aneh setelah 4 tahun hidup disini dengan banyak cerita.

Sy tidak terbebani dengan pekerjaan yg akan sy hadapi di sana, tapi jauh dari tempat2 yang biasa sy kunjungi dengan teman2 sy, tempat2 yg memberikan kenangan indah dalam hidup sy, jauh dari toko sewa komik dan novel favorit sy, dari rental film yg biasa sy kunjungi, dari segala sesuatu yg ada di Malang.. jauh dari penghiburan terbaik yg pernah sy miliki, jauh dari segala-galanya.. sejujurnya sy agak sedih.
Tapi dunia kerja berbeda dengan dunia sekolah, sudah lama berpisah jauh dengan teman2 dekat sy, dengan segala sesuatu yg membuat kehidupan saya lengkap 4 tahun terakhir ini, dan harus berada di tempat baru untuk memulai semuanya dari nol, memang begini harga yg harus sy bayar. Banyak yg harus di korbankan, perasaan, zona nyaman, pilihan terbaik dari banyak pilihan yg tidak kalah menariknya, dan … sesuatu yg tidak bisa sy ungkapkan disini, tapi sangat penting bagi saya, sangat berarti, besar pengaruhnya dalam diri sy, tersimpan di dasar hati sy yg paling dalam, bukan terkubur, tapi terletak di tempat yg sangat dalam, tapi itulah yg membuat sy terpacu untuk terus melakukan yg terbaik, meski entah.. tetap ada dalam dasar yg paling dalam, atau suatu saat nanti akan keluar ke permukaan. Bertemu dengan pemiliknya. Sy ridha dengan jalan hidup yg Allah gariskan, selama sy sudah menunjukkan kepadaNya usaha terbaik yg bisa sy lakukan untuk mewujudkan impian dalam hidup sy.. kita tidak pernah tau bagaimana endingnya kan?

Hijrah atau berpindah tempat , pesan alda bahwa ini berkah dari Allah swt. Hijrah adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik. Karena belum tentu sikap dan karakter kita sama dengan sebelumnya. Kita bawa akhlak dan karakter yg baik, kita tinggalkan yg kurang baik. Allah pasti punya kejutan .. dengan semua rencanaNya ini. Semoga sy mendapatkan saudara-saudara baru, lahan dakwah baru, lingkungan dan tetangga baru yg bisa amanah hubungannya dengan sy. Semakin memperkuat keimanan, menyelamatkan taqwa, dan yg utama. Sholehah dan penuh bakti..

Hari2 menjelang keberangkatan sy kesana, sy ditemani buku “ Habibie & Ainun” yg luar biasa bagusnya. Karena bukan fiksi dan rekayasa. Tapi kenyataan yg terjadi dalam hidup seseorang, dan sebagai wanita.. sy benar2 terinspirasi dan merasa terpengaruh sekali dengan kehidupan Ibu Ainun. Serta menjadi bekal untuk meniru sifat beliau yg mulia, yg menjadi penguat sy saat menjelang kepindahan sy juga, dimana Ibu Ainun melepas profesi dokter dan ikut suaminya (Bacharuddin Jusuf Habibie) ke Jerman. Hidup dari nol, hidup yg berat tapi bahagia, ibu Ainun yg tidak pernah menuntut kepada suaminya, tidak mengeluh apapun kondisinya, tidak mengganggu konsentrasi kerja suaminya, mengatur menu makanan yg murah tapi sehat, menjaga kesehatan suaminya, tersenyum hangat saat suaminya pulang kerja meski ia juga lelah dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak, harus pindah ke desa agar bisa membeli rumah yg lebih murah, tidak punya pembantu, mengurus seluruh pekerjaan rumah, mengurus anak, menjaga suami , mendengarkan seluruh cerita dari suaminya, tapi diam sebelum dimintai pendapat, dan terus mendukung, dan mengilhami suaminya dengan ketenangan dan kesabarannya, seperti ungkapannya ibu Ainun kepada pak Habibie: the big you and the small i ..
Dengan kerendahan hatinya untuk terus membiarkan suaminya berjalan di depan, berhasil, sukses, dan ibu Ainun memberikan keseimbangan dengan dukungan dan hatinya yg penuh kasih. Menciptakan harmoni dalam keluarganya. Disamping seorang pak Habibie, putra bangsa yg berhasil, terkenal, intelektual yang religi, berdiri seorang wanita bernama Ibu Ainun yg mendukung dan mengilhami pak Habibie dalam setiap rentetan keberhasilannya. Subhanallah ..

Bagi sy, ibu Ainun benar2 wanita panutan. Sifatnya, karakternya, sikapnya, bisa menjadi ilham bagi pencari resep spiritual untuk membangun keluarga yg sakinah. Semoga kita para wanita, bisa meneladani sikap beliau, kehidupan beliau yg bersahaja, total menempa diri kita. Setiap orang bisa berubah. Menjadi lebih baik. Sifatnya, karakternya, sikapnya.. mari kita coba untuk mendapatkan perubahan yg lebih baik itu dari kalimat “ mulai dari sekarang, dari hal kecil, dari diri kita sendiri “

“ ..Ukuran tubuhmu kurang penting, ukuran otakmu agak penting, tapi ukuran hatimu adalah yg paling penting “
-B.C. Gorbes-


Salam hangat,
:)