Sabtu, 11 Desember 2010

17 jam di pulau garam ..

Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji`un...








...................
Kami pun hanya shock saat mendapat kabar, bahwa ibunda teman seperjuangan kami, teman sekelas kami, Ibundanya meninggal dunia.. Saat kami di tingkat 4, dan tahun depan adalah waktu kelulusan kami. Sahabat kami, Babur Rahman.. semoga dikuatkan oleh Alloh SWT. Amin.
Maka kami langsung saling menghubungi, meminta doa kepada teman2 untuk ibunda Babur dan keluarga. Tepat jam 3 pagi, kami langsung berangkat menuju Sampang, Madura. Tempat ibunda Babur disemayamkan untuk yang terakhir kalinya. Jam 9 kami sampai di rumah Babur, berusaha menghibur Babur dengan tetap memberi semangat dan dukungan. Meski kami juga tidak bisa menyembunyikan perasaan duka di hati kami, sebisa mungkin.. kami tidak ingin membuatnya bertambah sedih.
Kesempatan bisa ke rumah Babur, kami pakai untuk silaturrahiem kepada teman-teman .. dan kakak tingkat kami di kampus yang kebetulan rumahnya di Madura, sebelum itu.. sejenak kami berhenti di pantai tak bernama..


Kami melanjutkan perjalanan ke Sumenep, ujung timur pulau Madura...



Di rumah mas Ayak, kami disuguhi makanan khas Madura. Rujak Madura. Asliii.. teman2 yang dari Jawa sepertinya merasa aneh dengan makanan itu, karena nggak ada manis2nya sama sekali. Seperti kebanyakan masakan Jawa yang manis2. Hehe.. kalau aku mah... lidah garam kali yaaa... dan rujak itu makanan favoritku. Jadi ... Dahsyaaaaaattttt........................


Mas Ayak yang memakai kaos kuning,  kakak tingkat kami di kampus, mungkin bisa di bilang saudara denganku. Dia sangat memperlakukanku seperti seorang adek. Dan senang sekali bisa mengunjunginya.. Ulang tahun kami sama, di awal kenal mas Ayak.. kami merayakannya bersama di KFC, mengundang teman-temanku dan teman-temannya. Numpang ultah deh jadinya.. hehe. Alhamdulillah ya Alloh.. punya saudara-saudara yang luar biasa, baik, dan sangat menjaga.


Tenkyuuu brader.